Catatan Kecil Yang Berjudul Cermin Karya Anastasia Gale

" CERMIN " Surat Cinta Seorang Sahabat Untukmu, yang kini sedang mencari jati diri. Aku tak pernah menyebut ini cinta karena cinta...

"CERMIN"

Catatan Kecil Yang Berjudul "Cermin" Karya Anastasia Gale

Surat Cinta Seorang Sahabat

Untukmu, yang kini sedang mencari jati diri.
Aku tak pernah menyebut ini cinta karena cintaku sendiri tak mampu kupahami. Aku tak menyebut ini sayang, karena takut ini akan pudar karena kondisi. Pun aku tak menyebut ini kasih, karena kasih selalu ada untuk menyertai. Rasa ini tak pernah masuk dalam daftar kategori di atas. Aku menyebut ini pasrah dalam pengertian sebenar-benarnya pasrah. Jadi, jika mungkin saja ini tak cukup membuatmu paham maka kau pun boleh melewatkannya.

Di awal kisahku, aku tahu ini terlalu lancang bagi perempuan seusiaku. Tak apa, aku tidak pernah menulisnya untukmu. Aku menulisnya untuk hatiku yang pada detik ini telah patah lebih dahulu karena harus memilih hal yang tidak pernah aku inginkan terjadi.
Mari, aku ingin kau pulang kembali pada fitrahmu, pada Rahim yang memberimu kepastian, pada Putera yang menjadikanmu ada.

Aku hanya ingin bilang ini:
Seorang sahabat sejati memang harus mengirismu dengan pisaunya, menusukmu berulang kali dengan pedang, dan menikammu dengan belati. Itu pilihan karena asal kau tahu ketika ia memilih untuk melakukannya, ia telah menusuk jantungnya jauh lebih dalam karena harus memilih membiarkanmu tetap seperti itu atau berubah menjadi lebih baik. Pilihan itu menyakitkan tapi pilihan yang benar untuk orang yang butuh pembelajaran sepertimu adalah menikam lalu menamparmu agar kau sadar, kau telah keliru dengan cinta yang kau pikir itu benar adanya.

Aku tahu bahwa kau tidak akan mengenal proses ketika aku selalu bersamamu apalagi  mendukung keburukanmu. Kau salah besar ketika mengatakan kau telah tahu segalanya, karena nyatanya kau pun telah belajar lebih banyak dariku bahwa semenyakitkan apapun manusia, kau tetap harus berguru padanya. Tidak penting ia berpendidikan atau tidak, berprinsip atau tidak atau malah kehadirannya yang tak terduga justru telah membuatmu jatuh berkali-kali. Sejatinya, telah kukatakan, ia adalah berkat yang harus kau syukuri. Tidakkah kau ingin tahu jawabannya?

Aku bosan mengatakannya. Aku tak perlu memberi tahu apalagi mengguruimu karena kau telah cukup dewasa. Kau bahkan pernah berada di dalamnya. Apa kau butuh lebih banyak penjelasan? Kau telah memiliki jawabannya dan tanyakan itu pada hatimu sendiri.

Kalau kau berpikir itu masalahmu sendiri, maka kau salah besar. Itu masalahku. Di tempat ini aku telah memilikimu dan itu artinya masalahmu adalah masalahku. Aku tidak pernah memilih dengan siapa aku nantinya akan berkembang, tapi Tuhanku lebih tahu semua itu. Aku memilih menjadi setan bagimu agar kau menjadi malaikat tak bersayap yang mampu terbang kemanapun kau mau. Kau boleh menganggapku buruk hari ini, itu urusanmu.

Kau boleh mengatakan bahwa aku jauh lebih pecundang darimu karena aku meninggalkanmu justru di saat aku benar-benar tahu kau menginginkan keberadaanku. Tapi ingat, kau sendiri yang mengajarkan padaku untuk membuat pilihan. Dan pilihan itu adalah mematikan egoku sendiri meski aku tahu sakit sekali rasanya. Aku telah melewatinya dan aku tidak ingin kau masuk ke dalam jurang yang sama, jurang dimana aku melewatinya. Hidupku tidak akan lama lagi di tempat ini dan tantanganku bertambah. Aku harus membuat pilihan sulit yang sebenarnya adalah pilihan seorang pecundang. Tapi, memang seperti itulah sahabat sejati.

Hanya sahabat sejatilah yang sanggup dan bersedia kapanpun untuk menjadi pecundang.
Sahabat sejati adalah pecundang bagimu agar kau menjadi pemenang atas hidupmu sendiri, kau merdeka atas pilihanmu sendiri. Kau tidak akan pernah mengerti proses dan kerasnya berjuang melawan ego sendiri jika kau masih tetap berada di sini.

Sekali lagi kukatakan padamu, kau boleh menentangku hari ini. Kau boleh tak setuju dengan pernyataanku. Aku tak peduli. Aku lebih tahu bahwa kau bermasalah dengan dirimu, bukan dengan aku atau siapapun seperti katamu.

Aku memilih menjadi setan bagimu agar cermin hidupku menjadi petarung sejati, mengerti bagaimana seharusnya ia belajar dalam membuat prioritas. Aku telah memilih, justru ketika aku mencintaimu, aku harus melepaskanmu begitu saja seperti ayam kehilangan induk semangnya. Semuanya kulakukan semata agar kau tahu, cukup dengan Tuhanmu sajalah kau boleh berharap, bukan dengan aku apalagi dengan egomu.

Sahabat, kau tidak berhak mengatakan dirimu baik. Kau pun tidak memiliki wewenang absolut dari Tuhanmu untuk menunjuk siapa yang lebih baik, siapa yang lebih buruk atau siapa yang adalah pilihan Tuhan. Karena ketika kau dilahirkan, kau sejatinya adalah pilihan itu sendiri.
Ingat sahabat…

Kau dilahirkan sebagai pemenang atas dirimu sendiri, bukan dengan diriku atau dengan siapapun. Yang kau ubah adalah dirimu bukannya aku. Tuhanmu telah memberikan pilihan bagimu untuk hidup, sekarang bagaimana dengan dirimu? Apa kau pun ingin menjadi pemimpi sejati yang hanya dapat bermimpi tanpa melakukan aksi?

Ah, kalau aku jadi kau, aku tak akan pernah sudi!

Yang membuatmu berlutut menyembah adalah pilihanmu, bukan pilihanku. Karena, asal kau tahu saja hidup ini milik Tuhanmu seutuhnya. Itulah sebabnya, kukatakan tanganmu terlalu kotor untuk menunjuk mereka yang kau anggap lebih kotor darimu.

Hey, jangan lupa, hanya orang sakit yang membutuhkan dokter, bukan orang sehat. Dan seorang dokter yang baik adalah dokter yang tahu kapan ia harus mendengar ceritamu, kapan harus menghapus air matamu, kapan harus memaksa dan kapan harus bertindak lebih kasar jika kau menolak perubahan.

Maaf… sekali lagi maaf. Aku terlanjur kasar di detik ini, tapi biarkan aku sedikit berbicara. Kita ini manusia, kita adalah iblis-iblis itu.

Guruku pernah bilang
“Semakin baik kita, semakin besar kemungkinan kita untuk menjadi satu dari sekian iblis yang berkeliaran di bumi ini”

Kita harus terus belajar dan belajar untuk lebih mawas diri dan hati-hati, juga terus jujur dengan diri sendiri. Sudah cukup dewasakah kita saat ini?
Kau salah besar ketika mengira aku sedang menunjuk jariku padamu. Bahkan ketika tanganku asyik menamparmu, kau harus tahu, di saat yang sama aku telah menunjukkan padamu bahwa aku hanyalah manusia yang selalu punya salah dan dosa. Kau tidak pernah tahu bukan sebesar apa dosaku di masa lalu? Kau tidak pernah hidup dalam masa laluku, begitupun juga dengan aku. Kau hanya mendengar namaku, tapi tidak dengan peluhku.

Tapi, bukankah kau pernah bercerita bahwa kau sendiri pernah merasakan bagaimana rasanya menyesal pernah membenci kehidupanmu hanya karena kau mengira kau telah tersesat dan salah jalan rupanya?

Hey, kukatakan padamu, keretamu mungkin saja salah, tapi boleh jadi ia membawamu ke tempat yang benar.
Ah, kau begitu lucu dan lugu sekali mempertontonkan kepintaranmu sendiri sayang.
Sudah kubilang, aku tahu seperti apa dirimu yang sesungguhnya. Kau sejatinya jauh lebih berharga karena kau pun adalah orang-orang pilihan, sama sepertiku.

Aku bosan mengingatkanmu bahwa kita tetap harus belajar untuk menjadi orang yang tidak saling kenal agar kita lebih dapat mengenal. Kuharap kau akan mengerti. Terimakasih telah menjadi berkat bagiku dan kehidupanku yang tidak akan pernah sempurna.
Sahabat, bukan orang tuaku yang akan memberikan arti pada namaku, tapi dirimulah yang melakukannya. Kau telah cukup dewasa untuk tidak lagi melakukan hal konyol seperti yang telah kulakukan. Jadilah anak kecil yang selalu jujur pada diri sendiri. Jangan pernah bertanya untuk siapa kau melakukannya.

Kau tidak perlu melakukannya untukku karena aku sudah cukup tahu tentang hal itu. Justru karena kau telah mengalaminya, aku harus kasar padamu.
Surat cinta ini kutulis untuk manusia spesial yang tidak pernah mampu kupahami dengan rasioku. Untuk dirimu yang terlalu naif. Untuk dirimu yang selalu mengandalkan ego demi damai diri yang keliru. Cuih! Kau panggil aku pecundang, tapi sungguh, kaulah pecundang itu! Kau jauh lebih takut dari diriku, orang yang kau anggap lebih lemah darimu karena semata urusan selangkangan!
Sekarang kau tak dapat memahami seperti apa rasanya membunuh boneka kesayangan ketika menjalani hari-hari buruk. Kau akan mengerti nanti, setelah kau sadar kau pernah mengatakan padaku “sabar itu tak pernah salah”. Sama seperti aku tidak dapat memahamimu kini, kau pun tidak mengerti mengapa justru aku-lah-orang terdekat itu-yang telah membunuhmu dengan pedang.

Aku hanya ingin bilang bahwa aku sudah tak sanggup memikul bebanmu. Aku telah memahamimu dengan jiwaku, karena aku adalah kamu yang hidup. Aku adalah gambaran seutuhnya dirimu hari ini, bukan esok atau lusa nanti.

Aku tidak tahu, apakah gambarku akan berubah atau justru akan tetap seperti ini di masa yang akan datang. Tapi yang pasti itu bukan urusanku, itu urusan Pengantiku yang Agung. Seperti katamu, milikku adalah apa yang kujalani hari ini. Esok adalah misteri yang tak mampu aku jamah, bahkan ketika aku sungguh-sungguh percaya

“Kau-lah cermin itu”. Kau-lah dia, sepotong jinggaku yang hilang”

Sahabat…
Perempuan lemah sepertiku memang tidak pernah pantas menelanjangi manusia hebat sepertimu. Tapi biarlah itu terjadi jika Pengantin Hidupku menginginkannya. Aku sungguh hanya sebuah bola kertas di padang belantara. Bukan aku yang menentukan hidupku. Aku hanya menjalaninya tanpa tahu apa arti semua ini. Aku tidak pernah mengerti mengapa kemudian aku dipertemukan dengan manusia sepertimu. Kau bisa mengatakan aku-lah yang memilih hidupku. Tapi bukankah kau sendiri pun kadang ingin menyerah dengan pilihan ini?

Hanya Pengantinku-lah yang memiliki jawabannya. Aku, kau, mereka dan kita hanyalah pajangan kemuliaanNya. Ia berhak membawa kita kemana saja, termasuk ke jurang terdalam sekalipun. Aku pasrah untuk itu karena memang seperti itulah hidup. Menerima hal yang tidak ingin kau terima seumur hidupmu sebagai manusia normal.

Karena kerudungku dan kerudungmu ini hanya milikNya. Maka dari itu, aku memilih untuk berada di sampingmu, menelanjangimu berkali-kali hingga jenuh menggerogoti jantungku. Hingga suatu hari nanti kau akan bilang aku manusia paling munafik yang hanya sanggup berkata, sedang aku sendiri pun jauh dari sempurna karena masa laluku. Aku tidak peduli. Hari ini aku tidak ingin lari darimu, seperti yang selalu kau tekankan padaku. Hari ini tantangan terbesarku adalah menerima diriku dan dirimu yang adalah cermin itu. Kita akan menggunakan cermin yang sama seperti dahulu.

Bengkulu, 2 Mei 2016
Selamat Hari Pendidikan Nasional sahabat. Mari menjadi calon yang yang selalu memantaskan diri.
Mari membaca kawan...

Karya : Anastasia Gale





Source :
http://pppgt.blogspot.co.id/2016/05/cermin.html
https://www.facebook.com/notes/anastasia-gale/cermin/1757955911102562

COMMENTS

Name

Absurd,1,Action,17,Adsense,4,Adventure,2,Anime Campuran,152,banyuwangi,5,Barat,1,BeritaCPNS,6,BeritaEkonomi,16,BeritaIslami,14,Biografi,1,Blog,11,Campursari,19,Ceramah,27,Chord Gitar,1,DAcademy 3,37,dangdut,17,Download Aplikasi,5,Drama,83,Ebook,1,Fakta Menarik,1,Gaya Hidup,4,Harga Hp,2,Hari Game Indonesia,2,Hip Hop,1,Horror,44,Hot,1,House,1,HUT RI,2,Indonesia,13,Info,1,Info Menarik,66,InfotainmentNews,9,Instagram,1,Islam,1,Jandhut,16,Kehamilan,5,kenangan,3,Kesehatan,12,Komedi,23,lagista,3,Lagu Koplo MP3,535,Lite,1,mafia sholawat,28,Motivasi,3,Movies,17,Nada Dering MP3,6,New Cobra,5,New Kendedes,4,new pallapa,26,News,15,Off Topic,1,Parenting,13,Pendidikan,23,Penyakit,2,Pokèmon Gò,1,pop,11,Religi,17,remix,2,Review,26,RGS,3,Rio 2016,2,Romance,11,Saekano,1,Sera,83,Series,2,Sholawat,41,Sony,1,Streaming,1,Superhero,1,Tersedia,107,the rosta,37,Thriller,11,Tips,46,Tips Android,8,Trik,1,Trik Android,4,Tutorial,4,TV Online,1,UpdateInfo,19,Video Koplo,29,Widget,5,Windows,5,Xiaomi,1,
ltr
item
Gado Gado Blog : Catatan Kecil Yang Berjudul Cermin Karya Anastasia Gale
Catatan Kecil Yang Berjudul Cermin Karya Anastasia Gale
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTDfDrJ9JVPFSGr5ZIMc6yagjL9z3WJ9NlrvqxxyPx8xAUM2sICDzhyphenhyphenzMDPLDkCUvh4A5gM3tw26rhUu0NHq8QKshpMyj7h3nLg-oYlr0c24IeMn5SLBx9J49AACrsED9wCP-MZMw_TnNF/s640/13131185_1757956004435886_8385266332945458225_o.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTDfDrJ9JVPFSGr5ZIMc6yagjL9z3WJ9NlrvqxxyPx8xAUM2sICDzhyphenhyphenzMDPLDkCUvh4A5gM3tw26rhUu0NHq8QKshpMyj7h3nLg-oYlr0c24IeMn5SLBx9J49AACrsED9wCP-MZMw_TnNF/s72-c/13131185_1757956004435886_8385266332945458225_o.jpg
Gado Gado Blog
https://gado008.blogspot.com/2016/05/catatan-kecil-yang-berjudul-cermin.html
https://gado008.blogspot.com/
http://gado008.blogspot.com/
http://gado008.blogspot.com/2016/05/catatan-kecil-yang-berjudul-cermin.html
true
1679061168556332849
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy