Tanda ciri dan bahaya dampak mengkonsumsi beras plastik memang perlu diketahui mengingat belakangan ini beredarnya beras plastik begitu mer...
Tanda ciri dan bahaya dampak mengkonsumsi beras plastik memang perlu diketahui mengingat belakangan ini beredarnya beras plastik begitu meresahkan masyarakat mengingat bahwa beras adalah termasuk kebutuhan pokok makanan di Indonesia.
Seperti informasi yang dilansir dari The Straits Times peredaran beras plastik Indonesia, India dan juga Vietnam. Asal beras plastik ini banyak disebutkan di media adalah berasal dari Tiongkok atau China.
Disebutkan pula bahwa bahan dasar pembuatan beras plastik tersebut adalah dari kentang yang dicampur dengan plastik sintetis kemudian diaduk sehingga bentuknya menyerupai beras asli.
Cara mengenali perbedaan antara beras asli dan beras terbuat dari plastik sintetis penting untuk diketahui agar kita masyarakat tidak salah dalam memilih beras yang baik dan beras plastik yang berbahaya bagi kesehatan kita yang mengkonsumsinya.
Berikut perbedaan dan tanda ciri beras palsu plastik dari beras asli seperti dikutip dari beberapa media antara lain adalah sebagai berikut :
Beras platik palsu yang mengandung bahan sintetis akan sangat membahayakan kesehatan bagi para orang-orang yang mengkonsumsi dan memakannya.
Berikut penjelasan Andriyanto selaku Ketua Tim Pangan dan Gizi Jawa Timur seperti informasi pemberitaan yang dilansir dari jpnn.com.
Plastik bukan merupakan bahan makanan. Sebab, masuknya senyawa plastik ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ. Misalnya, gangguan hati dan gagal ginjal.
Selain itu, mengonsumsi plastik juga dapat menyebabkan kanker. Sebab, plastik mengandung zat dioksin. Di mana, zat tersebut memiliki sifat karsinogenik. "Efek jangka panjangnya ya kanker," katanya. Bahkan, dia menambahkan, mengonsumsi plastik juga dapat menyebabkan kematian.
Dia mengatakan, ada sejumlah gejala awal yang harus diwaspadai masyarakat. Mengonsumsi plastik dapat menyebabkan anoreksia atau kehilangan selera makan. Selain itu, gejala lainnya adalah mual dan pusing.
Jika terlalu sering dikonsumsi, kandungan plastik pada beras plastik juga dapat menempel pada lambung. Gejala tanda awal setelah makan beras plastik adalah perut merasa sakit layaknya orang yang menderita maag.
"Tapi jika dibiarkan bisa menyebabkan kanker kolom atau kanker lambung," jelasnya.
Andriyanto menegaskan, plastik memang tidak layak dikonsumsi. Bahan sintetis hanya boleh digunakan sebagai pembungkus. Itu pun harus dalam pengawasan. "Ada standarnya juga. Tidak semua jenis plastik bisa untuk membungkus makanan," ujar Andriyanto.
Dengan banyaknya bahaya yang ditimbulkan, Andriyanto mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat membeli beras. Bahkan, pihaknya juga meminta masyarakat untuk melihat dengan jeli beras yang akan dikonsumsi.
Andriyanto menjelaskan, ada tiga kandungan yang terdapat dalam beras. Yakni, karbohidrat, protein, dan vitamin B1. "Kandungan vitamin B itu yang membuat beras berwarna putih pudar," katanya.
Dia menambahkan, beras sehat dilihat dari warnanya yang tidak terlalu putih dan tidak bening. "Biasanya putih pudar, lalu ada bintik di tengah," ucap Andriyanto.
Seperti informasi yang dilansir dari The Straits Times peredaran beras plastik Indonesia, India dan juga Vietnam. Asal beras plastik ini banyak disebutkan di media adalah berasal dari Tiongkok atau China.
Disebutkan pula bahwa bahan dasar pembuatan beras plastik tersebut adalah dari kentang yang dicampur dengan plastik sintetis kemudian diaduk sehingga bentuknya menyerupai beras asli.
Ciri-Ciri Beras Plastik
Cara mengenali perbedaan antara beras asli dan beras terbuat dari plastik sintetis penting untuk diketahui agar kita masyarakat tidak salah dalam memilih beras yang baik dan beras plastik yang berbahaya bagi kesehatan kita yang mengkonsumsinya.
Berikut perbedaan dan tanda ciri beras palsu plastik dari beras asli seperti dikutip dari beberapa media antara lain adalah sebagai berikut :
- Beras plastik itu berwarna putih bersih dan menggumpal setelah menjadi nasi. Bila dipegang, terasa lembek tapi kenyal.
- Rasanya pahit berbeda dengan rasa jenis macam beras asli lainnya.
- Butiran beras plastik terlihat bening tanpa kotoran dan warna pun sangat mencolok. Kalau beras asli, di dalam butiran akan terlihat warna putih kecil di tengah-tengah.
- Saat dimasak beras plastik itu akan banyak mengeluarkan air. Kalau beras biasa meresap air tapi ini malah mengeluarkan air. Saat dimakan juga rasanya aneh, sintetisnya akan terasa sekali seperti kita makan plastik.
Bahaya Makan Beras Plastik Bagi Kesehatan
Beras platik palsu yang mengandung bahan sintetis akan sangat membahayakan kesehatan bagi para orang-orang yang mengkonsumsi dan memakannya.
Berikut penjelasan Andriyanto selaku Ketua Tim Pangan dan Gizi Jawa Timur seperti informasi pemberitaan yang dilansir dari jpnn.com.
Plastik bukan merupakan bahan makanan. Sebab, masuknya senyawa plastik ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ. Misalnya, gangguan hati dan gagal ginjal.
Selain itu, mengonsumsi plastik juga dapat menyebabkan kanker. Sebab, plastik mengandung zat dioksin. Di mana, zat tersebut memiliki sifat karsinogenik. "Efek jangka panjangnya ya kanker," katanya. Bahkan, dia menambahkan, mengonsumsi plastik juga dapat menyebabkan kematian.
Dia mengatakan, ada sejumlah gejala awal yang harus diwaspadai masyarakat. Mengonsumsi plastik dapat menyebabkan anoreksia atau kehilangan selera makan. Selain itu, gejala lainnya adalah mual dan pusing.
Jika terlalu sering dikonsumsi, kandungan plastik pada beras plastik juga dapat menempel pada lambung. Gejala tanda awal setelah makan beras plastik adalah perut merasa sakit layaknya orang yang menderita maag.
"Tapi jika dibiarkan bisa menyebabkan kanker kolom atau kanker lambung," jelasnya.
Andriyanto menegaskan, plastik memang tidak layak dikonsumsi. Bahan sintetis hanya boleh digunakan sebagai pembungkus. Itu pun harus dalam pengawasan. "Ada standarnya juga. Tidak semua jenis plastik bisa untuk membungkus makanan," ujar Andriyanto.
Dengan banyaknya bahaya yang ditimbulkan, Andriyanto mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat membeli beras. Bahkan, pihaknya juga meminta masyarakat untuk melihat dengan jeli beras yang akan dikonsumsi.
Andriyanto menjelaskan, ada tiga kandungan yang terdapat dalam beras. Yakni, karbohidrat, protein, dan vitamin B1. "Kandungan vitamin B itu yang membuat beras berwarna putih pudar," katanya.
Dia menambahkan, beras sehat dilihat dari warnanya yang tidak terlalu putih dan tidak bening. "Biasanya putih pudar, lalu ada bintik di tengah," ucap Andriyanto.
COMMENTS