Berkah di dalam makan sahur adalah merupakan bagian dari keutamaan hikmah di dalam sahur itu sendiri. Dan termasuk dalam menjalankan sunnah...
Berkah di dalam makan sahur adalah merupakan bagian dari keutamaan hikmah di dalam sahur itu sendiri. Dan termasuk dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah dengan mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.
Disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur. Al Khottobi mengatakan bahwa makan sahur merupakan tanda bahwa agama Islam selalu mendatangkan kemudahan dan tidak mempersulit dalam segala sesuatunya.
Keberkahan di dalam sahur salah satunya adalah dengan kita mengakhirkan waktu makan sahur sebelum imsak atau pun sebelum adzan subuh berkumandang.
Jarak antara makan sahur yang terakhir adalah kurang lebih waktunya adalah seperti membaca 50 ayat Al-Qur'an. Pengertian sahur dalam bahasa Arab adalah adalah perbuatan menyantap makanan sahur.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya :
Hadits diatas menunjukkan bahwa orang yang berpuasa diperintahkan untuk makan sahur. Sebab, di dalamnya terdapat manfaat tujuan makan sahur yang banyak dan juga keberkahan yang besar berkaitan dunia maupun akherat.
Nabi menyebutkannya ada keberkahan sebagai anjuran dan dorongan untuk makan sahur. Ini sesuai dengan namanya Al-Sahur, adalah istilah makan di waktu sahur, yakni akhir malam.
Berikut beberapa keutamaan keberkahan dalam makan sahur antara lain adalah sebagai berikut :
Disunnahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits berikut. Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”
Batas akhir sahur dan atau waktu terakhir untuk makan sahur telah ditentukan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yaitu dengan terbit dan jelasnya fajar shadiq, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya : "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (Q.S. Al-Baqarah : 187)
Keberkahan dan keutamaan dalam makan sahur yang lainnya adalah bahwasannya Allah dan MalaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Dalilnya adalah hadist dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
"Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."
Disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur. Al Khottobi mengatakan bahwa makan sahur merupakan tanda bahwa agama Islam selalu mendatangkan kemudahan dan tidak mempersulit dalam segala sesuatunya.
Keberkahan di dalam sahur salah satunya adalah dengan kita mengakhirkan waktu makan sahur sebelum imsak atau pun sebelum adzan subuh berkumandang.
Jarak antara makan sahur yang terakhir adalah kurang lebih waktunya adalah seperti membaca 50 ayat Al-Qur'an. Pengertian sahur dalam bahasa Arab adalah adalah perbuatan menyantap makanan sahur.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya :
"Makan sahurlah, karena sesungguhnya ada keberkahan dalam sahur." (Muttafaq ‘Alaih)
Hadits diatas menunjukkan bahwa orang yang berpuasa diperintahkan untuk makan sahur. Sebab, di dalamnya terdapat manfaat tujuan makan sahur yang banyak dan juga keberkahan yang besar berkaitan dunia maupun akherat.
Nabi menyebutkannya ada keberkahan sebagai anjuran dan dorongan untuk makan sahur. Ini sesuai dengan namanya Al-Sahur, adalah istilah makan di waktu sahur, yakni akhir malam.
Berikut beberapa keutamaan keberkahan dalam makan sahur antara lain adalah sebagai berikut :
- Makan sahur berarti mengikuti sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Jika orang yang sahur meniatkan dalam sahurnya tersebut untuk menjalankan perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengikuti cara beliau berpuasa maka makan sahurnya menjadi ibadah. Ia mendapatkan pahala atas niat dan makannya tersebut. Jika orang yang sahur adalah meniatkan untuk menjaga fitalitas tubuh dan memiliki kekuatan dalam menjalankan shiyam, shalat, tilawah, dan aktifitas positif lainnya maka ia akan mendapat pahala dalam makan sahurnya.
- Keberkahan makan sahur adalah bertakwa kepada Allah dalam melaksanakan ibadah dan beristi’anah (mohon pertolongan) kepada Allah Ta’ala pada siang hari untuk menjalankan shalat, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan selainnya. Karena orang lapar pada umumnya akan malas menjalankan ibadah. Bawaannya berbaring dan tiduran. Maka orang yang makan sahur dia menjalankan sebab supaya memiliki tenaga di siang hari untuk menjalankan tugas duniawi dan ukhrawi.
- Menghilangkan akhlak tercela yang diakibatkan dari lapar. Orang lapar lebih mudah tersulut emosi, sensitif, dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan memiliki jiwa yang lebih tenang sehingga mampu bermu’amalah dengan baik kepada orang lain.
- Melalui sahur akan berarti telah bersiap untuk menjalankan puasa sehingga ia lebih semangat dan tenang menjalankan puasa. Dan pastinya orang yang menyantap makan sahur akan lebih ringan (tidak terlalu payah) dalam menjalankan puasa.
- Orang yang makan sahur maka ia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkannya untuk zikir, doa, shalat dan ibadah lainnya. Di mana saat tersebut adalah waktu mustajab. Ini salah satu rahasia keberkahan yang sangat istimewa dalam makan sahur.
- Makan sahur berarti menyalahi kebiasaan Ahlul Kitab. Seorang muslim tertuntut untuk bersikap demikian, yakni menjauhi tradisi dan kebiasaan mereka. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Perbedaan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Al-Nasa’i)
- Keberkahan dalam makan sahur lainnya adalah akan bisa shalat Shubuh berjama’ah di waktu yang paling utama. Karenanya, kita saksikan jumlah jamaah shalat Shubuh di bulan Ramadhan lebih banyak daripada di bulan-bulan selainnya. Hal itu tidak lepas dari aktifitas makan sahur mereka.
- Hidangan Makan Sahur. Tidak ada jenis makanan dan minuman khusus untuk makan sahur. Pokoknya makanan dan minuman halal yang baik dan bermanfaat untuk tubuh sah menjadi hidangan makan sahur
Disunnahkan untuk mengakhirkan waktu sahur hingga menjelang fajar. Hal ini dapat dilihat dalam hadits berikut. Dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat”
Batas akhir sahur dan atau waktu terakhir untuk makan sahur telah ditentukan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yaitu dengan terbit dan jelasnya fajar shadiq, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya : "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (Q.S. Al-Baqarah : 187)
Keberkahan dan keutamaan dalam makan sahur yang lainnya adalah bahwasannya Allah dan MalaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Dalilnya adalah hadist dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
"Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."
COMMENTS