Peringatan hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember adalah merupakan bagian dari kampanye cara pencegahan dan penularan HIV AIDS yang merupaka...
Peringatan hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember adalah merupakan bagian dari kampanye cara pencegahan dan penularan HIV AIDS yang merupakan penyakit yang belum ada obatnya sampai sekarang ini.
Sejarah HIV AIDS sebenarnya telah ada sejak 1981 di Amerika. Ketika itu, walaupun asal-usul HIV terletak di Afrika, AS yang pertama kali menyadarkan publik kalau ada penyakit baru yang muncul di antara sejumlah kecil pria gay (penyuka sesama jenis).
Ide Hari AIDS Sedunia pun muncul adalah ketika dua petugas informasi publik untuk program penanganan AIDS secara global (sekarang UNAIDS) di WHO, James Bunn dan Thomas Netter menggagas pentingnya hari kesadaran AIDS pada 1987.
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS).
Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988. Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia (HAS)seperti dilansir dari sumber wikipedia.
Peringatan hari aids sedunia tanggal 1 Desember 2015 akan jatuh pada hari Selasa. Mengingat kembali akan tema HAS 1 Desember 2015 satu tahun yang lalu adalah Cegah dan lindungi diri, keluarga dan masyarakat dari HIV-AIDS dalam rangka perlindungan HAM yang berisikan antara lain :
Yang perlu mendapat perhatian antara lain perlunya mendorong pemerintah untuk melakukan advokasi terhadap diversifikasi hukuman bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba sebagai sarana mengurangi overcrowded Lapas/Rutan.
Pemerintah juga perlu mendukung alokasi dana yang memadai guna mewujudkan program pengendalian HIV-AIDS yang komprehensif di lingkungan Lapas/Rutan.
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya secara medis. Tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini.
Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan melalui alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit (sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi sehingga daya tahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh berbagai penyakit.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada manusia sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi – infeksi yang masuk ke tubuh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu : H = Human (manusia), I = Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Penyebaran HIV
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak.
Cairan tubuh yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah diantaranya :
Cara virus hiv aids bisa memasuki ke dalam aliran darah dalam tubuh manusia adalah melalui perantara media antara lain adalah sebagai berikut :
Orang Yang Beresiko Tertular Terinfeksi HIV
Semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia. Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV.
Ada beberapa manusia orang yang mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit HIV AIDS diantaranya yaitu :
Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah serokonversi. Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS. Berikut informasi yang dilansir dari AlaDokter.com.
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut :
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan pemeriksaan tes HIV jika merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV AIDS.
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius.
Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir antara lain adalah sebagai berikut :
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkah-langkah cara kiat tips pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara :
Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri).
Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan.
Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution).
Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
Bisa dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar.
Cara mencegah penularan HIV AIDS juga bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
Semoga dengan memaknai peringatan hari aids sedunia 1 Desember 2015 ini kita akan semakin peduli dengan penyebaran penyakit seksual berbahaya ini dengan melakukan berbagai macam jenis cara kiat mencegah akan penularan penyebaran hiv aids itu sendiri baik pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta ini.
Dan juga jangan melupakan akan untuk selalu menjalankan Tips Kiat Cara Hidup Sehat sehingga terhindar dari penyakit yang mematikan semacam ini.
Diambil dari berbagai macam sumber.
Sejarah HIV AIDS sebenarnya telah ada sejak 1981 di Amerika. Ketika itu, walaupun asal-usul HIV terletak di Afrika, AS yang pertama kali menyadarkan publik kalau ada penyakit baru yang muncul di antara sejumlah kecil pria gay (penyuka sesama jenis).
Ide Hari AIDS Sedunia pun muncul adalah ketika dua petugas informasi publik untuk program penanganan AIDS secara global (sekarang UNAIDS) di WHO, James Bunn dan Thomas Netter menggagas pentingnya hari kesadaran AIDS pada 1987.
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS).
Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988. Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia (HAS)seperti dilansir dari sumber wikipedia.
Tema Makna Arti Hari Aids Sedunia 1 Desember 2015
Peringatan hari aids sedunia tanggal 1 Desember 2015 akan jatuh pada hari Selasa. Mengingat kembali akan tema HAS 1 Desember 2015 satu tahun yang lalu adalah Cegah dan lindungi diri, keluarga dan masyarakat dari HIV-AIDS dalam rangka perlindungan HAM yang berisikan antara lain :
- Pencegahan penularan baru HIV dan AIDS terhadap diri, keluarga dan masyarakat.
- Perlindungan HAM bagi ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) dari stigma dan diskriminasi melalui lingkungan yang kondusif dengan optimalisasi Komunikasi Informasi Edukasi.
- Peningkatan Program Penanggulangan HIV&AIDS secara Komprehensif dan Berkesinambungan
Yang perlu mendapat perhatian antara lain perlunya mendorong pemerintah untuk melakukan advokasi terhadap diversifikasi hukuman bagi para pelaku penyalahgunaan narkoba sebagai sarana mengurangi overcrowded Lapas/Rutan.
Pemerintah juga perlu mendukung alokasi dana yang memadai guna mewujudkan program pengendalian HIV-AIDS yang komprehensif di lingkungan Lapas/Rutan.
Penyebab Tanda Gejala Penularan Pencegahan HIV AIDS
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya secara medis. Tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini.
Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan melalui alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit (sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi sehingga daya tahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh berbagai penyakit.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada manusia sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi – infeksi yang masuk ke tubuh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu : H = Human (manusia), I = Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Penyebaran HIV
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak.
Cairan tubuh yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah diantaranya :
- Darah.
- Dinding anus.
- Air Susu Ibu. Baca juga : Manfaat ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Anak
- Sperma.
- Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
Cara virus hiv aids bisa memasuki ke dalam aliran darah dalam tubuh manusia adalah melalui perantara media antara lain adalah sebagai berikut :
- Melalui luka terbuka di kulit.
- Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
- Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin. Ini adalah bagian dari cara penyebaran virus hiv aids melalui ibu kepada bayi anaknya.
- Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
- Melalui hubungan seks
Orang Yang Beresiko Tertular Terinfeksi HIV
Semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia. Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV.
Ada beberapa manusia orang yang mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit HIV AIDS diantaranya yaitu :
- Orang-orang yang memakai narkotika narkoba suntik. Baca juga : Bahaya Narkoba Narkotika Bagi Kesehatan
- Orang membuat tato atau tindik.
- Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis kelamin, maupun heteroseksual.
- Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia dan Amerika bagian selatan.
- Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
- Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
- Orang yang melakukan hubungan seks dengan pemakai narkotika suntik.
Tanda Gejala HIV AIDS
Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah serokonversi. Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS. Berikut informasi yang dilansir dari AlaDokter.com.
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut :
- Tenggorokan sakit.
- Demam.
- Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal.
- Pembengkakan noda limfa.
- Penurunan berat badan.
- Diare.
- Kelelahan.
- Nyeri persendian.
- Nyeri otot.
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan pemeriksaan tes HIV jika merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV AIDS.
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius.
Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir antara lain adalah sebagai berikut :
- Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
- Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
- Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
- Berkeringat di malam hari.
- Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
- Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
- Sesak napas.
- Diare yang parah dan berkelanjutan.
- Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
- Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Pencegahan Penularan Penyakit HIV AIDS
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkah-langkah cara kiat tips pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara :
Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri).
Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan.
Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution).
Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
Bisa dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar.
Cara mencegah penularan HIV AIDS juga bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
- Dengan tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah.
- Hindari hubungan seksual dengan tuna susila, jangan melakukan hubungan seksual anogenital, menggunakan kondom saat sedang melakukan hubungan seksual.
- Hindari transfusi darah yang tidak jelas sumber asalnya.
- Gunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril.
Semoga dengan memaknai peringatan hari aids sedunia 1 Desember 2015 ini kita akan semakin peduli dengan penyebaran penyakit seksual berbahaya ini dengan melakukan berbagai macam jenis cara kiat mencegah akan penularan penyebaran hiv aids itu sendiri baik pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta ini.
Dan juga jangan melupakan akan untuk selalu menjalankan Tips Kiat Cara Hidup Sehat sehingga terhindar dari penyakit yang mematikan semacam ini.
Diambil dari berbagai macam sumber.
COMMENTS